Implementasi Metode Gabungan Multi-Factors High Order Fuzzy Time Series dan Fuzzy C-Means Untuk Peramalan Kebutuhan Energi Listrik di Indonesia
Kata Kunci:
Kebutuhan energi listrik, Multi-Factors High Order Fuzzy Time Series, Fuzzy C-Means, MAPEAbstrak
Indonesia merupakan salah satu negara pengkonsumsi listrik yang selalu mengalami kenaikan kebutuhan akan energi listrik setiap tahunnya. Kebutuhan listrik pada sektor rumah tangga dari tahun 2003 sampai 2013 di Indonesia mengalami kenaikan rata-rata sebesar 8% setiap tahunnya. Sedangkan pada sektor komersial rata-rata kenaikannya sebesar 10,1%. Pertumbuhan kebutuhan akan energi listrik sudah selayaknya mendapat penanganan yang tepat agar tidak terjadi kurangnya pasokan energi listrik yang dapat menyebabkan terhambatnya kegiatan perekonomian di Indonesia. Oleh karena itulah dibutuhkan suatu program yang dapat membantu penyuplai energi listrik di Indonesia (PLN) untuk menentukan besarnya energi listrik yang harus dipersiapkan. Metode Gabungan Multi-Factors High Order Fuzzy Time Series dan Fuzzy C-Means (FCM) dapat digunakan untuk peramalan kebutuhan energi listrik. Fuzzy C-Means menggantikan salah satu proses yang pada metode Multi-Factors High Order Fuzzy Time Series yaitu saat pembentukan subinterval. Alur dari metode tersebut yaitu penentuan Universe of Discourse, penentuan jumlah klaster, pembentukan subinterval dengan Fuzzy C-Means, pembentukan himpunan fuzzy, proses fuzzifikasi, pembentukan Fuzzy Logic Relationship (FLR), dan proses defuzzifikasi. Dari hasil pengujian didapatkan nilai MAPE (Mean Absolute Percentage Error) terkecil sebesar 1,7857%. Hasil MAPE yang diperoleh yaitu kurang dari 10% menunjukkan bahwa Metode Gabungan Multi-Factors High Order Fuzzy Time Series dan Fuzzy C-Means (FCM) sangat baik digunakan untuk melakukan peramalan kebutuhan energi listrik di Indonesia.