Analisis Kualitatif Technostress pada Guru dalam Penggunaan Teknologi Informasi di Masa Pandemi Covid-19
Kata Kunci:
guru, covid-19, teknologi informasi, technostress, thematic analysisAbstrak
Technostress merupakan suatu efek negatif terjadi pada sikap, tingkah laku manusia, cara berpikir dan mental yang timbul secara langsung atau tidak langsung diakibatkan dari penggunaan teknologi informasi yang kurang sehat. Efek negatif penggunaan teknologi ini terjadi pada beberapa sektor, khususnya pada sektor pendidikan. Pada sektor pendidikan, guru mengalami technostress yang disebabkan oleh penggunaan teknologi informasi yang kurang sehat dan intensitas penggunaan bertambah di masa pandemi covid-19. Intensitas penggunaan teknologi informasi di masa pandemi covid-19 ini bertambah daripada sebelumnya, karena aktivitas mengajar, pertemuan dan menyelesaikan tugas sekolah dilakukan dari rumah atau daring. Jika technostress ini terus menerus terjadi pada guru maka kinerja guru menjadi menurun, guru tidak dapat menyelesaikan tugas dengan baik. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor technostress yang terjadi pada guru dan dampak yang terjadi ketika guru mengalami technostress, serta cara mengurangi technostress baik dari sisi individu guru dan dukungan organisasi yang ada di sekolah. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan metode studi kasus. Subjek studi kasus pada penelitian ini adalah guru dan teknisi SMK Negeri 1 Nganjuk sejumalah 10 orang. Metode pengumpulan data yang digunakan dengan metode wawancara dan analisis data menggunakan thematic analysis. Hasil dari penelitian ini adalah guru mengalami empat faktor technostress, yaitu techno-complexity, techno-overload, techno-invansion dan techno-uncentainty. Dampak yang dialami guru menggunakan teknologi informasi di masa pandemi Covid-19 memiliki dampak negatif dan positif. Penelitian ini juga membahas mengenai cara mengatasi technostress, pada keterkaitan individu dalam mengurangi technostress terdapat tiga cara, yaitu : efikasi diri, mindfulness dan motivasi internal. Sedangkan, dukungan organisasi dalam mengatasi technostress terdapat tiga cara, yaitu : penyedia dukungan teknis, fasilitas literasi dan fasilitas keterlibatan.