Perancangan Sistem Informasi Platform Manajemen Rantai Pasok dengan Metode Design Thinking pada Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) menggunakan Payment Gateway Midtrans

Abstrak

Pendapatan UMKM mempengaruhi keuangan negara Inonesia. Namun dalam proses pemasaran produk memiliki banyak hambatan salah satunya lokasi UMKM yang mempengaruhi minat konsumen terhadap produk. Selain itu adanya pandemi Covid-19 yang membuat proses jual beli secara langsung terhambat dan mempengaruhi penghasilan yang didapat oleh beberapa UMKM. Proses promosi barang serta jual beli bahan pasok maupun hasil dari olahan produk UMKM masih di lakukan secara offline. Dengan adanya permasalahan tersebut maka ADMA Digital Marketing yang merupakan perusahaan yang mewadahi komunitas antar UMKM berbasis sociopreneurship memberikan solusi yaitu perancangan sistem informasi. Selain itu bekerja sama dengan BAKTIKOMINFO, sebagai salah satu pemanfaatan program dari KOMINFO yaitu pemasangan akses internet pada desa-desa terpencil. Perancangan sistem informasi tersebut menggunakan metode design thinking sebagai penyeimbang antara kebutuhan user, bisnis yang berjalan, dan fungsional dari teknologi yang akan dirancang. Pengambilan data dilakukan dengan wawancara terhadap beberapa target user untuk mengetahui masalah yang di alami setiap user dengan latar belakang user yang berbeda. Dari hasil wawancara tersebut akan di kelompokan permasalahan dan kebutuhan yang di butuhkan oleh user. Setelah itu dilakukan perancangan ide sebagai solusi menggunakan crazy 8 untuk menggambarkan gambaran tampilan aplikasi yang berdasarkan study case. Perancangan sistem dari fungsional yang telah ditentukan dari permasalahan yang ada menggunakan diagram UML. Terdapat dua user pada sistem yaitu free member serta reseller. Free member dapat melakukan jual beli sedangkan reseller dapt menjual barang serta menjadi reseller pada UMKM lain serta mendapatkan kelas pelatihan bisnis. Pada sistem juga penambahan integrase yaitu payment gateway midtrans untuk memudahkan pembayaran pada proses transaksi. Lalu setelah mengetahui user flow serta sistem yang ada dilakukan pembuatan wireframe yang di lanjutkan pada tampilan secara high fidelity sebagai user interface. Dilakukan pengujian usability testing menggunakan prototype untuk mengetahui apakah flow yang dibuat dapat di guanakan user dengan mudah, tampilan yang ada memudahkan user dalam mengakses, serta fitur yang disediakan telah menyelesaikan masalah yang dialami oleh user. Setelah dilakukannya testing sebanyak dua kali maka mengalami beberapa perubahan terkait fitur maupun penambahan informasi.