Prediksi Bobot Segar pada Tanaman Hidroponik berdasarkan Kondisi Daun menggunakan Metode Pengolahan Citra Digital dan Jaringan Syaraf Tiruan
Kata Kunci:
Prediksi Bobot Segar, Pengolahan Citra Digital, Jaringan Syaraf Tiruan, Hidroponik, Machine Learning, Computer Vision, Abyan NaufalAbstrak
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik, produksi tanaman sawi di Indonesia , khususnya di Provinsi Jawa Timur pada tahun 2020 mencapai 77.176 ton. Dimana produksi ini meningkat dibanding dengan produksi pada tahun 2019 yang mencapai 74.395 ton. Tanaman sawi di Indonesia dibudidaya dengan beberapa teknik , salah satunya adalah hidroponik. Hidroponik merupakan sistem budidaya tanaman menggunakan air yang mengandung nutrisi dan mineral tanpa tanah. Tanaman yang dihasilkan dari hidroponik memiliki kualitas yang lebih baik dibanding dengan tanaman yang ditanam secara konvesional , dapat juga mencegah timbulnya hama. Selain memberikan keuntungan , Budidaya tanaman hidroponik juga memiliki kelemahan seperti jumlah listrik yang digunakan , debit air , konsentrasi larutan , dan lumut yang dapat mempengaruhi kondisi tanaman hidroponik seperti bobot segarnya. Bobot segar merupakan salah satu indikator dalam pertumbuhan tanaman , dimana jika pertumbuhan tanaman baik maka bobot segar yang dihasilkan akan tinggi . Oleh karena itu , peneliti ingin memprediksi bobot segar dari tanaman menggunakan metode pengolahan citra digital dan Jaringan Saraf Tiruan. Sistem ini bekerja menggunakan perangkat keras RaspberryPi yang terhubung dengan webcam. Nantinya webcam menangkap citra daun dari tanaman sawi hidroponik ,kemudian memberikan informasi bobot segar pada LCD 16x2. Berdasarkan pengujian yang dilakukan pada sistem menggunakan 10 tanaman sawi untuk memprediksi bobot segar dihasilkan rata-rata MAPE sebesar 0,67%. Selain itu, dilakukan pengujian waktu komputasi yaitu waktu komputasi sistem dan waktu komputasi metode Jaringan Saraf Tiruan . Dimana waktu komputasi sistem menghasilkan rata-rata waktu sebesar 4,884 detik dan waktu komputasi metode jaringan saraf tiruan dengan rata-rata waktu sebesar 0,192 detik.