Eksplorasi Hybrid Learning dari Perspektif Guru (Studi Kasus: SMAN 3 Pasuruan)
Kata Kunci:
eksplorasi, hybrid learning, SMAN 3 Pasuruan, perspektif guru, pandemi COVID-19Abstrak
Hybrid Learning merupakan model pembelajaran yang menggabungkan pembelajaran secara online dan offline. SMAN 3 Pasuruan menerapkan komposisi 50% pembelajaran online dengan memberikan materi maupun tugas melalui Google Classroom dan 50% pembelajaran offline dengan pembagian 2 sesi perkelas. Hybrid learning dinilai menjadi sebuah solusi pembelajaran ditengah kondisi pandemi namun tidak menutup kemungkinan justru menimbulkan permasalahan baru. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil eksplorasi hybrid learning dari perspektif guru SMAN 3 Pasuruan. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara semi-terstruktur kepada 12 guru SMAN 3 Pasuruan. Analisis data dilakukan menggunakan metode coding kualitatif, menggunakan bantuan aplikasi QDA Miner Lite. Hasil analisis data menemukan bahwa hybrid learning di SMAN 3 Pasuruan dari perspektif guru dilaksanakan dengan cukup baik dilihat dari jadwal, waktu, media pembelajaran dan media komunikasi yang berjalan baik sesuai dengan arahan sekolah saat pelaksanaan hybrid learning. Hasil lainnya ditemukan bahwa selama hybrid learning guru menjadi inovator karena menerapkan model pembelajaran yang menarik selama hybrid learning, serta mencari dukungan untuk membantu kelancaran pelaksanaan hybrid learning. Ditemukan juga dampak selama pelaksanaan hybrid learning seperti penurunan adab dan sopan santun siswa, kreativitas siswa meningkat, guru mengalami demotivasi, serta penumpukan pekerjaan dari guru. Kendala pelaksanaan hybrid learning dari perspektif guru kurangnya sarana yang dimiliki oleh siswa.