Klasifikasi Kandungan Boraks pada Gendar menggunakan Sensor Warna dengan Metode Jaringan Syaraf Tiruan berbabsis Arduino
Kata Kunci:
Gendar, Arduino, Klasifikasi, Jaringan Syaraf TiruanAbstrak
Gendar merupakan salah satu makanan tradisional khas Jawa Tengah yang dapat dijumpai sampai sekarang. Tekstur gendar sendiri seperti lontong atau ketupat tetapi lebih kenyal dan memiliki rasa yang lebih gurih. Pada zaman dahulu, penggunaan garam bleng atau yang sekarang disebut dengan boraks biasa digunakan dalam proses pembuatan gendar karena dapat memberikan citarasa makanan yang gurih dan memberikan tekstur legit dan kenyal sekaligus menjadi bahan pengawet bagi gendar. Boraks merupakan senyawa kimia berbahaya yang jika dikonsumsi oleh tubuh tidak menimbulkan reaksi secara langsung. Batas aman penggunaan boraks sendiri adalah 1 gram dalam 1 kg makanan dan dosis fatal apabila dikonsumsi dan masuk dalam tubuh untuk anak-anak adalah 3 - 6gr dan untuk orang dewasa adalah 15 - 20gr. Maraknya ketidaktahuan masyarakat mengenai batas aman boraks yang masuk dalam tubuh inilah yang mendorong peneliti untuk merancang sistem yang dapat melakukan proses klasifikasi kandungan boraks pada gendar berdasarkan 3 kelas yaitu yaitu tidak mengandung boraks, kandungan boraks ringan, dan kandungan boraks berat. Sistem memanfaatkan Arduino Uno sebagai pemroses data dan perhitungan klasifikasi, sensor warna yang digunakan sebagai pendeteksi warna dari objek gendar yang diuji, dan LCD 16x2 untuk menampilkan hasil klasifikasi. Proses klasifikasi sendiri menggunakan metode klasifikasi Jaringan Syaraf Tiruan backpropagation. Berdasarkan proses pengujian sistem, dari 30 sampel pengujian yang dilakukan didapatkan akurasi sebesar 90% dengan rata-rata waktu komputasi yang diperlukan oleh Jaringan Syaraf Tiruan backpropagation pada proses klasifikasi adalah 3057ms atau 3 detik lebih 0,057 datik.