Perancangan User Experience Aplikasi Sistem Informasi Gereja menggunakan Metode Human-Centered Design (Studi Kasus: GPdI Hope Jombang)rmasi Gereja Menggunakan Metode Human-Centered Design (Studi Kasus: GPdI Hope Jombang)
Kata Kunci:
ibadah online, sistem informasi gereja, user experience, human-centered design, system usability scale, user experience questionnaireAbstrak
Banyak sekali sektor kehidupan esensial yang terpengaruh oleh adanya Covid-19 ini, salah satunya adalah sektor keagamaan. Kementrian Agama menerbitkan Surat Edaran Menteri Agama 2022 mengenai Pelaksanaan Kegiatan Peribadatan/Keagamaan. Terdapat batasan mengenai jarak dan jumlah jemaat yang hadir pada saat ibadah dilaksanakan pada surat edaran tersebut. GPdI Hope Jombang adalah salah satu gereja yang menerapkan proses pendataan jemaat. GPdI Hope Jombang mewajibkan jemaatnya melakukan pendaftaran sebelum datang ibadah. Proses pendaftaran dan presensi dilakukan secara manual dan membuat data pendaftaran dan presensi jemaat sering hilang. Dengan harapan membantu pihak pengelola dan jemaat GPdI Hope Jombang dalam pelaksanaan kegiatan rohani, penulis melakukan perancangan user experience aplikasi sistem infomasi gereja menggunakan metode human-centered design. Pada pengujian aspek efektivitas yang menggunakan usability testing, didapatkan nilai sebesar 93% pada tampilan pihak pengelola dan 91% pada tampilan jemaat. Pengujian efisiensi menggunakan usability testing mendapatkan nilai 0.163 goals/detik untuk pihak pengelola dan 0.104 goals/detik untuk jemaat. Pengujian aspek kepuasan pengguna menggunakan system usability scale (SUS), didapatkan nilai 96 untuk tampilan pihak pengelola yang termasuk kategori Excellent, dan nilai 92 untuk tampilan jemaat yang termasuk kategori Excellent. Lalu untuk user experience questionnaire (UEQ), nilai tampilan pihak pengelola dan jemaat untuk aspek attractiveness, efficiency, dependability, stimulation, dan novelty kategori excellent, sedangkan perspicuity mendapat kategori above average.