Implementasi N-Modular Redundancy with spare pada Sistem Penyiraman Otomatis
Kata Kunci:
penyiraman, fault tolerant system, hardware redundancy, n-modular with spare, reliabilityAbstrak
Penyiraman otomatis adalah sebuah sistem dimana penyiraman dikendalikan dengan cara mengakplikasikan sebuah kode agar terjadinya penyiraman tanpa ada campur tangan dari manusia. Dalam hal ini penyiraman memiliki peran penting untuk membantu manusia dalam merawat tanaman agar tanaman dapat tumbuh dengan baik, sebaik baiknya sistem adakalanya sistem mengalami kegagalan hal ini dapat membuat tumbuhan tidak dapat tumbuh dengan baik. Kegagalan ini dapat dikurangi dengan cara mengimplementasikan fault tolerant system dengan teknik hardware redundancy dalam penggunaanya hardware redundancy membuat suatu sistem memikiki modul tambahan untuk meminimalisir terjadinya kegagalan sistem. N-modular with spare merupakan salah satu teknik dari hardware redundancy teknik ini membuat sebuah sistem memiliki sebuah modul spare diamana modul ini bekerja untuk meminimalisir kegagalan sistem. Dalam sistem ini mikrokontroler mengambil data dari sensor capacitive soil moisture dengan menggunakan I2C data diteruskan menuju ke voter. Voter akan melakukan majority voting dimana hasil voting akan diteruskan ke disagreement detector. Disagreement detector memiliki peran untuk mematikan modul spare, modul aktif dan menyalakan modul spare. Modul dinonaktifkan ketiaka data yang diambil oleh modul tidak sesuai dengan modul yang lainnya. Sistem dapat tetap berjalan selama modul tidak melewati batas kesalahan dari rancangan sistem. Dari penelitian, sistem telah berhasil berjalan sesuai dengan keinginan penguji dan sistem telah mampu melakukan fault masking, detection and location dan recovery. Ketika sistem ditambahkan dengan metode n-modular with spare sistem telah mengalami peningkatan reliability sebesar 5,72% dari 92,7% menjadi 98,42%.