Sistem Klasifikasi Kualitas Daging Ayam Broiler sebagai Bahan Pembuatan Bakso berdasar Nilai Resistansi dan Kadar Amonia dengan menggunakan Metode Fuzzy

Abstrak

Jumlah ketersediaan daging ayam yang berbanding terbalik dengan jumlah permintaan, mengakibatkan produsen bakso tidak dapat memilih daging ayam yang layak. Padahal dalam pembuatan bakso sangat dibutuhkan kualitas daging yang segar, kenyal/kencang, dan layak dikonsumsi. Maka dibuatlah sebuah sistem klasifikasi yang mampu mendeteksi kualitas daging ayam berdasarkan aroma dan tekstur. Nilai input sistem berasal dari sensor gas MQ-135 dan rangkaian resistansi (pembagi tegangan). Data input diolah dengan metode fuzzy - Mamdani pada Arduino Pro Mini. Hasil pengolahan data ditampilkan pada LCD Oled ST7789 dan indikator suara buzzer. Sistem yang dibangun berukuran kecil dengan sumber tegangan berasal dari baterai, sehingga perangkat sistem klasifikasi bersifat portabel. Hasil pengujian fungsional sensor MQ-135 dalam mengukur kadar gas amonia dipengaruhi nilai tegangan output sebasar 96,78%. Sedangkan rangkaian pembagi tegangan memiliki akurasi pengukuran sebesar 96,29% dengan rentang pengukuran 1K-100KΩ. Daging ayam broiler filet bagian dada memiliki rata-rata nilai resistansi sebesar 26,32K - 33,92KΩ dan kadar amonia sebesar 5,41 - 7,41 ppm dengan daging pemrosesan basah, sedangkan rata-rata nilai resistansi dan kadar amonia daging pemrosesan kering yaitu 27,02K - 34,52KΩ dan 5,45 - 7,33 ppm. Akurasi sistem dalam melakukan klasifikasi dengan metode fuzzy-Mamdani memiliki persentase sebesar 83,33% dalam 24 kali pengujian.