Penerapan Algoritme Genetika Pada Kasus Optimasi Penentuan Bibit dan Pemerataan Subsidi pupuk (Studi Kasus: Desa Pandansari, Kabupaten Kediri)
Kata Kunci:
Pupuk, subsidi, pemerataan, algoritme genetikaAbstrak
Pemerataan dalam pembagian pupuk bersubsidi memiliki beberapa kendala. Berdasarkan survei pemerataan subsidi benih dan pupuk pada kelompok tani Desa Pandansari Kabupaten Kediri, beberapa kendala pemerataan tersebut yaitu kebanyakan petani tidak mempunyai dasar dan perhitungan yang tepat dalam membeli subsidi pupuk berdasarkan kebutuhan nutrisi jenis benih yang di tanam. Sehingga berakibat petani hanya membeli jenis pupuk dengan komposisi yang sama padahal varietas tanaman yang ditanam berbeda menyebabkan hasil panen yang kurang maksimal. selain itu juga jika komposisi pupuk tidak sesuai dengan varietas maka jumlah pupuk di gudang akan kekurangan dan kelebihan. Untuk memecahkan masalah tersebut digunakan metode Algoritme Genetika. Parameter algoritme yang digunakan pada tanaman padi adalah populasi sebanyak 220, generasi sebanyak 1100, nilai crossover rate 0,8 dan mutation rate 0,2 sedangkan pada tanaman jagung populasi sebanyak 320, generasi sebanyak 1250, nilai crossover rate 0,8 dan crossover rate 0,2. Nilai selisih persentase rata-rata yang dihasilkan algoritme genetika dan pupuk di gudang pada tanaman padi sebesar 9,873% sedangkan pada tanaman jagung menghasilkan selisih persentase rata-rata antara pupuk di gudang dan algoritme genetika sebesar 24,882%. Solusi Komposisi pupuk yang dihasilkan oleh algoritme genetika dapat dipastikan bahwa nutrisi yang dibutuhkan tanaman terpenuhi sehingga hasil panen dapat meningkat.