Rancang Bangun Sistem Deteksi Titik Kebakaran Dengan Metode Naive Bayes Menggunakan Sensor Suhu dan Sensor Api Berbasis Arduino
Kata Kunci:
Kebakaran, Klasifikasi, Naive Bayes, sensor.Abstrak
Kebakaran menjadi sebuah masalah yang bisa terjadi di mana saja baik itu di gedung perkantoran, perumahan atau pun di fasilitas umum. Proses datangnya kebakaran selalu tidak dapat diprediksi terlebih dahulu. Sistem yang ada saat ini berupa pendeteksi ada kebakaran atau tidak, jika ada kebakaran maka akan mengirim pemberitahuan berupa pesan kepada pemilik rumah melalui smartphone. Sistem tidak bisa mendeteksi di mana lokasi kebaran, karena dengan mengetahui lokasi kebakaran maka akan mempercepat proses evakuasi. Berdasarkan permasalahan tersebut perlu adanya sistem pendeteksi kebakaran yang dapat memberi peringatan lokasi titik terjadinya kebakaran agar para penghuni yang berada di dalam bangunan segera melakukan evakuasi dan fire sprinkler dapat menyemprotkan air langsung ke titik terjadinya kebakaran. Proses penentuan lokasi titik kebakaran melalui nilai suhu ruangan diperoleh dari hasil pembacaan sensor LM35 yang terhubung dengan Arduino mega sebagai mikrokontroler dengan menggunakan metode Naive Bayes. Sensor Lm35 akan membaca nilai suhu ruangan secara terus- menerus sehingga jika ada trigger sistem akan memberi peringatan ada kebakaran pada lokasi tertentu. Trigger diperoleh dari sensor flame untuk mendeteksi ada api atau tidak, ketika ada api maka sensor flame akan mengirim trigger kepada arduino mega dan memasukan nilai Lm35 ke dalam metode Naive Bayes. Peneliti menggunakan metode Naive Bayes untuk menentukan klasifikasi titik kebakaran. Metode ini dipilih karena merupakan salah satu metode klasifikasi yang cukup baik dimana kelas penggolongan titik kebakaran telah ditentukan sejak awal. Setelah penilitian dilakukan, terdapat beberapa kesimpulan. Kesimpulan pertama sistem pendeteksi lokasi titik kebakaran ketika diuji dalam ruangan tidak menggunakan AC dengan data pengujian sebanyak 36 titik diperoleh keakurasian sebanyak 94%. Kesimpulan kedua ketika sistem pendeteksi kebakaran digunakan pada ruang yang menggunakan AC dari 36 titik pengujian didapatkan keakurasian sebanyak 86%. Kesimpulan ketiga sistem membutuhkan waktu 0.48 detik untuk menentukan keputusan di mana lokasi terjadinya kebakaran.