Prediksi Curah Hujan Menggunakan Metode Adaptive Neuro Fuzzy Inference System (ANFIS)
Kata Kunci:
curah hujan, prediksi, adaptive neuro fuzzy inference systemAbstrak
Curah hujan merupakan jumlah hujan yang tercurah atau turun dalam jangka waktu tertentu pada suatu daerah. Informasi curah hujan berguna dalam berbagai bidang salah satunya pertanian. Dalam bidang pertanian, informasi curah hujan dapat memengaruhi masa tanam setiap tahun dan jenis tanaman apa yang cocok untuk ditanam. Kabupaten Malang adalah salah satu daerah di Indonesia yang memiliki lahan pertanian luas yaitu 36.359 Ha dan menghasilkan produksi beras sebesar 470.285 Ton. Tanaman padi memiliki kriteria umum untuk menentukan awal musim tanam padi, yaitu dengan jumlah curah hujan sebesar lebih dari 50 mm dalam tiga dasarian berturut-turut. Namun musim penghujan saat ini tidak menentu yang mengakibatkan proses penanaman padi terganggu. Oleh karena itu, diperlukan prediksi curah hujan untuk membantu petani agar tidak mengalami kerugian. Metode Adaptive Neuro Fuzzy Inference System (ANFIS) dapat digunakan untuk melakukan prediksi curah hujan dengan memanfaatkan data dasarian curah hujan, suhu udara, kelembapan udara, dan kecepatan angin. Metode Adaptive Neuro Fuzzy Inference System (ANFIS) merupakan gabungan dari jaringan syaraf tiruan dan logika fuzzy. Pada proses pembelajaran metode Adaptive Neuro Fuzzy Inference System (ANFIS) terdapat algoritme backpropagation steepest descent dan least square estimator (LSE). Berdasarkan hasil pengujian dengan menggunakan parameter-parameter terbaik, didapatkan nilai RMSE sebesar 1,88.