Evaluasi dan Perbaikan Proses Bisnis Menggunakan Business Process Improvement (BPI) (Studi Kasus: Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Kediri)
Kata Kunci:
failure mode and effect analysis (fmea), business process model and notation (bpmn), business process improvement (bpi), streamlining, simulasi proses bisnisAbstrak
DP2KBP3A Kab. Kediri merupakan instansi pemerintah yang memiliki fungsi dibidang pengendalian penduduk, keluarga berencana, pemberdayaan perempuan serta perlindungan perempuan dan anak. Dalam menjalankan proses bisnis, terdapat beberapa potensi permasalahan yang dapat mengganggu dalam pencapaian visi dan misi yang telah ditentukan. Kesalahan penginputan data, pengarsipan dokumen yang kurang baik, kurangnya ketelitian dalam melakukan tugas, kesalahan pada perangkat keras dan aktivitas yang tidak memiliki nilai, beberapa permasalahan tersebut ditemukan pada proses bisnis yang saat ini berjalan. Oleh karena itu diperlukan adanya analisis dan evaluasi untuk mengatasi permasalahan tersebut serta dilakukan perbaikan proses bisnis agar dapat berjalan maksimal. Penelitian ini menggunakan pendekatan Value Shop Analysis untuk mengidentifikasi proses bisnis utama dan pendukung, lalu metode Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) untuk menganalisis akar permasalahan yang selanjutnya digunakan sebagai evaluasi proses bisnis serta digunakan metode Business Process Improvement (BPI) untuk mendapatkan rekomendasi perbaikan proses bisnis. Berdasarkan hasil simulasi proses bisnis saat ini dan rekomendasi didapatkan bahwa time analysis proses bisnis pendataan dan analisa keluarga sejahtera mengalami peningkatan efektifitas waktu hingga 73,36%. Sehingga dapat disimpulkan proses bisnis rekomendasi dapat memperbaiki kinerja lebih baik.