Rekomendasi Perbaikan Proses Bisnis Dengan Menggunakan Metode Business Process Improvement (BPI) (Studi Kasus: Badan Penjaminan Mutu, Universitas Widyagama Malang)
Kata Kunci:
Proses Bisnis, Business Process Modelling and Notation (BPMN), Failure Mode and Effect Analysis (FMEA), Business Process Improvement (BPI), Simulasi Proses BisnisAbstrak
Badan Penjaminan Mutu adalah salah satu badan yang memiliki peran penting dalam menjamin mutu dari segala aspek yang berjalan di Universitas Widyagama Malang. Dalam proses pada fungsi bisnis pengendalian, monitoring, evaluasi mutu dan kinerja ketenagaan, ditemukan beberapa potensi permasalahan yang dapat mengganggu visi dan misi Badan Penjaminan Mutu. Pelaksanaan proses bisnis yang masih manual, sistem yang belum maksimal dan tidak terintegrasi, aktivitas yang berbelit serta pengarsipan dan penyimpanan yang kurang baik, hal tersebut merupakan permasalahan yang ditemukan pada proses bisnis yang sedang berjalan. Karena itu, diperlukan analisis dan evaluasi serta perbaikan proses bisnis untuk mengatasi permasalahan tersebut dan memaksimalkan proses bisnis yang ada. Penelitian ini menggunakan Business Process Modelling and Notation (BPMN) untuk membuat diagram proses bisnis, lalu metode Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) untuk analisis dan evaluasi proses bisnis dan juga metode Business Process Improvement (BPI) untuk perbaikan proses bisnis. Setelah itu, dilakukan simulasi proses bisnis pada model saat ini (as is) dan rekomendasi (to be) untuk memvalidasi dan menunjukkan efektifitas dari proses bisnis yang direkomedasikan. Pada simulasi proses bisnis penilaian evaluasi didapatkan setiap aktivitasnya adalah valid dan terjadi peningkatan pada time analysis yaitu sebesar 61,13%. Hal ini terjadi karena aktivitas yang awalnya manual digantikan dengan menggunakan sistem.