Penerapan Metode Fuzzy Tsukamoto untuk Menentukan Harga Sewa Hotel (Studi Kasus: Gili Amor Boutique Resort, Dusun Gili Trawangan, Nusa Tenggara Barat)
Kata Kunci:
harga sewa hotel, logika fuzzy, Metode Tsukamoto, Mean Absolute Precentage ErrorAbstrak
Gili Trawangan merupakan objek wisata yang sedang tenar di kalangan masyarakat lndonesia maupun mancanegara. Dalam industri perhotelan di Gili Trawangan mereka mengenal 3 musim, yaitu; low season, high season, dan peak season. Gili Amor Boutique Resort merupakan salah satu hotel yang berada di Gili Trawangan yang kesulitan dalam menentukan harga sewa hotel karena hanya mengira-ngira harga hotel yang disewakan berdasarkan musim yang berlangsung. Berdasarkan masalah tersebut Fuzzy Tsukamoto dipilih karena memiliki penalaran monoton pada setiap aturannya, dimana setiap konsekuen pada aturan yang berbentuk lF-THEN harus direpresentasikan dengan suatu himpunan fuzzy dengan fungsi keanggotaan yang monoton. Logika fuzzy digunakan untuk memecahkan masalah secara linguistik atau variabel yang mengandung ketidakpastian bukan melalui angka-angka. Metode Tsukamoto mempunyai 3 tahapan, yaitu; fuzzifikasi, sistem inferensi fuzzy, dan defuzzifikasi. Fuzzifikasi berfungsi untuk mengubah nilai tegas (crisp) ke nilai fuzzy. Sistem inferensi fuzzy adalah penarikan kesimpulan berdasarkan aturan atau kaidah fuzzy. Defuzzifikasi adalah proses mengubah output fuzzy menjadi nilai tegas (crisp) dengan menggunakan konsep rata-rata terbobot. Dalam penelitian ini aturan (rule) akan dicari secara otomatis oleh sistem berdasarkan data yang telah dimasukan. Data yang telah dimasukan akan ditambahkan “event†untuk membedakan hari libur, perubahan harga yang signifikan, dan semacamnya. Hasil dari penelitian ini didapatkan error menggunakan MAPE sebesar 28,41% untuk data uji dengan tipe kamar Studio dan 27,85% untuk data uji dengan tipe kamar Premiere.