Implementasi Data Mirroring Pada Metode Hot Standby Redundancy Berbasis Protokol I2C dan Arduino Uno
Kata Kunci:
sinkronisasi, mirroring, Fault Tolerant, Hardware Redundancy, Hot Standby RedundancyAbstrak
Setiap komponen elektronik pasti memiliki batas masa aktif dan pasti akan mengalami kerusakan sewaktu-waktu. Sebuah sistem dapat mengalami kegagalan yang fatal apabila terjadi kerusakan pada komponen yang bersifat krusial. Maka dari itu komponen krusial pada sebuah sistem harus bersifat fault tolerant, dimana sistem mampu bekerja sebagaimana mestinya meskipun sempat mengalami kegagalan. Salah satu cara yang dapat diterapkan untuk mewujudkan sistem yang fault tolerant yaitu dengan menerapkan mekanisme Hardware Redundancy. Hardware Redundancy merupakan sebuah mekanisme untuk meningkatkan kehandalan sistem dengan cara menyediakan komponen cadangan yang memiliki fungsi yang sama dengan komponen krusial tersebut. Terdapat beberapa jenis dari metode ini, salah satunya adalah Hot Standby Redundancy dimana pada metode tersebut ditambahkan duplikat dari komponen krusial yang berada pada kondisi aktif dan akan mengambil alih peran dari komponen krusial ketika komponen krusial tersebut mengalami kegagalan. Pada penelitian ini Hot Standby Redundancy diterapkan pada sebuah sistem kunci pintu berbasis Arduino UNO dan RFID. Pada sistem tersebut yang bertindak sebagai komponen krusial adalah Arduino UNO yang berperan sebagai kontroler dalam sistem. Melalui komunikasi serial I2C master mengirimkan probe message secara periodik kepada slave sebagai penanda apakah master masih beroperasi atau sedang mengalami kerusakan. Proses peralihan kontrol sistem dilakukan oleh slave apabila master gagal mengirimkan probe message dalam jangka waktu yang ditentukan. Selain melakukan proses redundansi, sistem juga dapat melakukan sinkronisasi data antara komponen utama dengan komponen cadangan. Proses tersebut diperlukan untuk memastikan kedua komponen memiliki data yang serupa. Hasil pengujian sistem menunjukkan bahwa waktu rata-rata yang dibutuhkan sistem untuk melakukan sinkronisasi data satu sama lain sebanyak 950.4 mikrodetik dan 784.8 mikrodetik.