Pengembangan Sistem Pembelajaran HTML dan CSS dengan Konsep Gamification berbasis Web
Kata Kunci:
Sistem Pembelajaran HTML, Sistem Pembelajaran CSS, Gamifikasi, WebAbstrak
Pemilihan metode pembelajaran yang sempurna pada upaya mempertinggi motivasi belajar murid sangatlah penting. Pembelajaran dalam kelas online memfasilitasi taraf pembelajaran yang lebih tinggi dan lebih baik dalam aspek pemikiran inovatif dan berpikir kritis. Akan tetapi, pembelajaran online juga tidak selalu dapat memastikan bahwa siswa akan tetap aktif dalam menyelesaikan pembelajarannya. Presentase penggunaan internet pada masyarakat Indonesia, menunjukkan bahwa 46% pengguna cenderung menggunakan internet untuk memainkan game. Game menjadi bagian yang semakin penting dari sebuah hiburan dan mampu menghasilkan pengalaman yang positif. Maka dengan melakukan pembelajaran menggunakan konsep game, pengguna akan mendapatkan motivasi belajar yang meningkat dan pengalaman yang positif. Gamification merupakan sebuah konsep yang dibangun buat menaikkan semangat dalam belajar dan keikutsertaan siswa pada melakukan pembelajaran tersebut dengan memasukkan elemen desain game dalam konsep non-game. Survei profesi yang menjanjikan pada tahun 2020 yang dilakukan oleh World Economic Forum, menghasilkan bahwa salah satu profesi tersebut adalah software developer. Terdapat beberapa jenis software developer, salah satu diantaranya adalah frontend web developer. Untuk melakukan pembelajaran pengembangan sebuah frontend website, dapat dimulai dari mempelajari HTML dan CSS terlebih dahulu. Dengan adanya Sistem Pembelajaran HTML dan CSS dengan Konsep Gamification ini, diharapkan keinginan pengguna dalam melakukan pembelajaran dapat meningkat. Pada sistem ini terdapat fitur utama, yaitu pengerjaan misi, melakukan tantangan, pembelian item dan leaderboard. Waterfall model diiplementasikan dalam sistem ini dengan mendapatkan hasil 38 kebutuhan fungsional serta satu kebutuhan non-fungsional. Bahasa pemrograman PHP, HTML, Javascript, framework codeigniter dan framework bootstrap pula diimplementasikan dalam pengembangan sistem ini. Proses uji kebutuhan fungsional yang diproses dalam sistem ini memakai pengujian unit serta pengujian integrasi dengan memakai konsep white box testing serta pengujian validasi dengan memakai konsep black box testing. Hasil proses uji kebutuhan fungsional merupakan 100% pass. Pengujian kebutuhan non-fungsional diproses dengan memakai metode SUS dan menghasilkan nilai akhir 71, yang artinya sistem ini tergolong jenis “Acceptableâ€.