Pemanfaatan Algoritma Genetika Untuk Optimasi 0/1 Multi-Dimensional Knapsack Problem Dalam Pendistribusian Produk (Studi Kasus UD.TOSA)
Kata Kunci:
distribusi, Overtonase, algoritma genetika, Multi-Dimensional Knapsack ProblemAbstrak
Sebagai perusahaan distributor, biaya distribusi merupakan hal yang sangat berpengaruh terhadap keuntungan yang akan didapatkan UD.TOSA. Hal yang mempengaruhi biaya distribusi selain jarak distribusi adalah frekuensi maintenance alat muat yang digunakan dalam proses distribusi. Semakin sering terjadinya kerusakan alat muat maka akan menambah frekuensi maintenance sehingga menambah biaya distribusi. Salah satu penyebab kerusakan alat muat adalah karena alat muat sering mengalami kelebihan beban muatan (overtonase). Muatan yang berlebihan juga dapat meningkatkan potensi kecelakaan yang dapat mengakibatkan kerusakan produk maupun alat muat itu sendiri. Hal tersebut akan mengakibatkan berkurangnya keuntungan yang didapatkan. Produk yang didistribusikan dan alat muat yang digunakan memiliki karakteristik masing-masing. Setiap alat muat memiliki kapasitas terbatas sehingga tidak semua produk dapat dimuat, distributor dapat melakukan kombinasi produk apa saja yang seharusnya dimuat agar dapat memaksimalkan volume muatan tanpa melebihi kapasitas alat muat. Kombinasi produk dalam proses distribusi merupakan masalah kombinatorial yang kompleks, permasalahan kombinasi ini masuk ke dalam multi-dimensional knapsack problem (MKDP). Pemanfaatan algoritma genetika dalam multi-dimensional knapsack problem adalah untuk menlakukan optimasi daya muat pada proses distribusi. Parameter algoritma yang digunakan pada penelitian ini adalah populasi sebanyak 200, generasi sebanyak 100, nilai cr sebesar 0.9, dan nilai mr sebesar 0.1. Kelebihan beban pada solusi yang dihasilkan oleh sistem adalah sebesar 0% dari kapasitas beban maksimal alat muat. Solusi yang dihasilkan oleh sistem dapat dipastikan tidak melebihi kapasitas, baik dari ruang maksimal alat muat maupun beban maksimal alat muat. Hal ini dapat mengurangi resiko kerusakan alat muat sehingga frekuensi maintenance tidak terlalu sering.