Pengembangan Aplikasi (E-Morin) berbasis Website untuk Pemantauan Masalah dalam Kegiatan Praktik Kerja Industri (PRAKERIN) Siswa menggunakan Model Evolutionary Prototype (Studi Kasus : SMK Negeri 2 Malang)
Kata Kunci:
Aplikasi Berbasis Website, Monitoring Masalah Siswa Prakerin, User Acceptance Test.Abstrak
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) memiliki satu tujuan untuk memperlengkapi siswa dalam menghadapi dunia kerja/industri. Matapelajaran yang mendukung tujuan dari Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yaitu Praktek Kerja Industri (PRAKERIN). SMK Negeri 2 Malang memiliki suatu permasalahan yaitu tidak adanya teknologi yang dapat membantu dalam proses kegiatan Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) untuk memantau masalah-masalah yang dihadapi siswa selama melakukan kegiatan Praktek Kerja Industri (PRAKERIN). Dalam prakteknya guru pembimbing prakerin hanya melakukan pemantauan siswa sekitar dua minggu atau sebulan sekali yang dilakukan secara manual. Hal ini menyulitkan pihak sekolah dalam memantau dan mengetahui kendala ataupun masalah yang dihadapi siswa selama mengikuti kegiatan prakerin. Tujuan penelitian ini untuk memudahkan pihak sekolah untuk melakukan monitoring terhadap masalah yang dihadapi siswa selama mengikuti kegiatan prakerin dengan menggunakan aplikasi berbasis website. Untuk model pengembangan dari aplikasi monitoring masalah siswa prakerin yaitu menggunakan model Evolutionary Prototype. Tahapan dalam mengembangkan aplikasi monitoring masalah siswa prakerin yaitu analisis kebutuhan, perancangan sistem, implementasi sistem dan pengujian. Hasil dari pengembangan aplikasi monitoring masalah siswa prakerin memiliki empat pengguna yaitu admin SMK Negeri 2 Malang, Guru Pembimbing, Pembimbing Lapangan dan Siswa Prakerin. Fitur yang dimiliki aplikasi monitoring siswa prakerin terdiri atas register, login, logout, kelola pengguna, kelola kelompok, kelola siswa prakerin, lihat pelanggaran siswa, kelola pelanggaran, export pelanggaran, kelola solusi, export solusi. Pengujian aplikasi menggunakan 2 metode yaitu black-box testing dan user acceptance testing. Pengujian black-box untuk mengetahui keseluruhan fungsional yang telah dibuat bersifat valid dan dapat berjalan dengan baik. Sedangkan pengujian user acceptance dilakukan kepada 4 orang responden dengan rincian 1 responden sebagai admin, 1 responden sebagai guru pembimbing, 1 responden sebagai pembimbing lapangan dan 1 responden sebagai siswa prakerin. Pengujian user acceptance untuk mendapatkan feedback secara langsung dari masing-masing responden. Hasil dari pengujian user acceptance kepada 4 orang responden diperoleh hasil 100% menjawab Ya sehingga aplikasi dapat diterima sesuai dengan kebutuhan.