Pengaruh Tingkat Penjelajahan, Instensitas Pengunaan dan Advertisement Content Pada Instagram Terhadap Pembelian Impuls Studi Kasus: UMKM Salad Nyoo
Kata Kunci:
S-commerce, Browsing, Usage Intensity, Konten Iklan, Impulse BuyingAbstrak
Perkembangan dunia bisnis online saat ini membuat e-commerce (electronic commerce) berevolusi menjadi s-commerce (social commerce) sebagai paradigma baru yang memanfaatkan media sosial. Instagram adalah social commerce yang bertujuan untuk berbagi foto dan video bagi pengguna. Algoritma instagram saat ini membantu para pelaku bisnis untuk meningkatkan penjualan. Salad Nyoo merupakan perusahan yang bergerak di bidang penjualan makanan dan minuman dan menggunakan instagram untuk memasarkan produk dan meningkatkan penjualan. Dalam s-commerce pembelian yang terjadi tidak hanya pembelian terencana saja, melainkan juga pembelian impulsif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari S-commerce Browsing, S-commerce Usage Intensity, Advertisement Content, Urge to Buy, dan Perceived Enjoyment terhadap Impulse Buying. Model yang digunakan dalam penelitian ini adalah S-O-R (stimulus organism response) model. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik purposive sampling. Karakteristik responden dari penelitian ini adalah pelanggan dari Salad Nyoo. Pengolahan data hasil kuesioner diolah menggunakan Partial Least Squares Structural Equation Model (PLS SEM). Hasil penelitian membuktikan bahwa S-commerce Usage Intensity (intensitas penggunaan), Advertisement Content (konten iklan), dan Urge to buy (urgensi melakukan pembelian) mempengaruhi Impulsive Buying (pembelian impulsif) di Salad Nyoo. Meskipun demikan dari 6 hipotesis yang diuji pada penelitian ini, terdapat 3 hipotesis yang ditolak, hipotesis yang ditolak yaitu S-commerce Browsing terhadap Urge to Buy, Advertisement Content terhadap Urge to Buy dan Perceived Enjoyment terhadap Impulsive Buying