Pengembangan Sistem Pelayanan Kesehatan Poli Spesialis berbasis Web (Studi Kasus : Poliklinik RS Elizabeth Situbondo)
Kata Kunci:
web, rekam medis, pengelolaan informasi kesehatan, CodeIgniter, SDLC waterfallAbstrak
Sebagai salah satu layanan di Rumah Sakit Elizabeth Situbondo, poli spesialis memberikan suatu pelayanan kedokteran berupa tindakan medis yang menyangkut pemeriksaan kesehatan, pengobatan dan konsultasi rawat jalan bagi pasien, yang dilaporkan kedalam sebuah dokumen berupa rekam medis. Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan tentang identias pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain kepada pasien pada sarana pelayanan kesehatan. Setiap unit di poli RSE wajib dapat bekerja dengan tepat dalam mengetahui data pasien poli, mendapatkan laporan data medis pasien sesuai dengan yang dibutuhkan dan apa yang diinginkan pihak tertentu sesuai dengan perannya dalam unit poli RSE. Penyelenggaraan kegiatan rekam medis terkait prosedur yang diberlakukan RSE terdapat kendala mengenai kesulitan dalam kegiatan pertukaran data atau berbagi informasi kesehatan pasien, karena data rekam medis pasien hanya tersimpan secara lokal di tempat dimana pasien tersebut menjalani pemeriksaan dan perawatan medis dan antar tempat tidak memungkinkan pertukaran data secara langsung. Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini bertujuan untuk membangun sistem yang dapat membantu pihak rumah sakit dalam pengelolaan pelayaan kesehatan poli. Serta banyaknya masyarakat yang memperoleh perawatan membuat akan pentingnya pengelolaan informasi kesehatan, sehingga membantu pihak rumah sakit dalam memfasilitasi berbagi informasi dan pertukaran data antar staff medis. Sistem ini dibuat menggunakan metode pengembangan Waterfall. Dalam proses rekayasa kebutuhan, terdapat 75 kebtuhan fungsional dan 1 kebutuhan non fungsional. Bahasa pemrograman PHP, HTML, Javascript dan framework CodeIgniter diimplemetasikan dalam pengembangan sistem. Pada pengujian didapatkan hasil 100% valid untuk semua kebutuhan sistem. Pengujian kebutuhan non fungsional diuji dengan menggunakan metode SUS yang menghasilkan nilai akhir 61 sehingga termasuk kategori “Marginalâ€.