Implementasi Metode Agglomerative Hierarchical Clustering Pada Segmentasi Pelanggan Barbershop (Studi Kasus : RichDjoe Barbershop Malang)
Kata Kunci:
agglomerative hierarchical clustering, segmentasi, barbershopAbstrak
Strategi merupakan salah satu dari banyak hal yang berpengaruh dalam suksesnya seseorang menjalankan sebuah usaha. Menerapkan strategi yang benar menjadi hal krusial agar usaha berjalan sesuai dengan yang diinginkan. Salah satu strategi yang dapat diterapkan adalah Customer Relationship Management (CRM) yaitu dengan mengatur segmentasi dan cara perlakuan terhadap konsumen. Dalam melakukan analisa para pelaku usaha harus dengan teliti mempertimbangkan setiap konsumen dengan masing-masing kebiasaannya ketika melakukan transaksi untuk dikelompokan ke dalam segmen-segmen tertentu. Tidak jarang konsumen berada di dalam segmen yang tidak sesuai dengan karakteristiknya karena kesalahan dalam analisis dengan cara yang masih manual. Oleh karena itu, penelitian ini akan menerapkan metode Agglomerative Hierarchical Clustering pada pelanggan Barbershop dalam melakukan segmentasi. Dalam penelitian ini menggunakan 489 data pelanggan dari RichDjoe Barbershops Malang yang diambil mulai dari bulan Mei hingga Oktober 2020 berupa tanggal kedatangan terbaru setiap pelanggan yang ditandai dengan nomor ID, jumlah kedatangan setiap ID pada kurun waktu tertentu, berapa uang yang dikeluarkan setiap pelanggan, dan akumulasi jarak tanggal terlama hingga terkini setiap nomor ID. Metode Agglomerative Hierarchical Clustering diketahui memiliki kemampuan yang baik dalam mengelompokan data dengan membuat sebuah hirarki secara bertahap dari data yang berupa singleton/individu hingga seluruh data terkelompokan. Metode pengukuran jarak menggunakan manhattan distance dengan Parameter jarak yang digunakan yaitu Single Linkage, Complete Linkage dan Average Linkage. Penelitian ini menggunakan Silhouette Coefficient dalam melakukan evaluasi pengujian dan menghasilkan hasil tertinggi dari 489 data pada titik potong 391 yaitu dengan nilai rata-rata silhoette coefficient-nya 0.968850698 pada parameter single linkage dan average linkage yang menghasilnya 8 cluster dan silhouette coefficient setiap datanya menghasilkan 376 dari 399 data yang tepat berada pada kelompoknya serta silhouette coeffcient setiap cluster yang terbentuk mendapatkan hasil 6 dari 8 cluster terbentuk dengan tepat.